Proyek Pamsimas Mangkrak, Air Tak Mengalir ke Warga

SRAGEN, Kabarsukowati – Proyek Pamsimas anggaran tahun 2021 di Dukuh Ngandu, Desa Nganti, Kecamatan Gemolong dinilai mangkrak. Lantaran proyek air bersih yang menggunakan anggaran dana desa (DD) itu belum bisa dimanfaatkan warga setempat.

Sejumlah warga sendiri berharap proyek air bersih itu segera mengalir ke rumah mereka. Namun di lokasi hanya tower yang baru terpasang. Belum ada jaringan menuju rumah-rumah sekitar. Sementara air bersih yang diharapkan belum mengalir ke rumah warga.

Sementara anggaran anggaran pembuatan Pamsimas itu juga tidak jelas. Lantaran sejak pengerjaan hinggga selesainya pembuatan tower penampungan air, tidak ada papan nama proyek.

Terkait informasi tersebut, Kepala Desa (Kades) Nganti Joko Warsito menepis tudingan tundingan proyek Pamsimas itu mangkrak. Lantaran pelaksanaan proyek menurutnya sudah jadi sesuai pekerjaan. Dia menegaskan pembangunan sudah sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB). 

Saat ini dia menegaskan air sudah bisa mengalir dan tower sudah bisa berdiri. Namun belum bisa suplai ke rumah warga. ”Anggaran pembangunan memang hanya bikin tower, karena nggak nyampek untuk bikin jaringan,” terang Joko Senin (24/1).

Bahkan pihaknya mengklaim tombok dalam pembuatan tower Pamsimas itu. Karena dalam proyek itu harus meninggikan tower agar bisa mengalir, sebab tanahnya terbilang rendah. Dari rencana 7 meter menjadi 12 meter.


Dia menjelaskan anggaran pembangunan mencapai Rp 197 juta. Sedangkan jaringan rencana akan dibuat 2022 ini. Namun ternyata anggaran DD terkena refokusing covid-19 dan ketahanan pangan. Sehingga tidak ada kelanjutan untuk infrastruktur jaringan. Padahal untuk jaringan membutuhkan sekitas Rp 200 juta untuk disalurkan di dua dukuh.    

Sedangkan, agar air bisa segera mengalir ke masing- masing rumah, pihak desa akan berkoordinasi untuk pemasangan jaringan ke rumah secara swadaya dari pelanggan."Karena tanpa swadaya warga jelas sangat sulit jaringan langsung ke rumah. Berapa biayanya biar pihak RT dan warga yang musyawarah," pungkas Joko. (aza)

Tinggalkan Komentar

Komentar