Proyek Pamsimas Mangkrak, Air Tak Mengalir ke Warga
- Ditulis oleh admin --
- Selesa, 25 Januari 2022 --
SRAGEN, Kabarsukowati – Proyek Pamsimas anggaran tahun 2021 di Dukuh
Ngandu, Desa Nganti, Kecamatan Gemolong dinilai mangkrak. Lantaran proyek air
bersih yang menggunakan anggaran dana desa (DD) itu belum bisa dimanfaatkan
warga setempat.
Sejumlah warga sendiri berharap proyek air bersih itu segera
mengalir ke rumah mereka. Namun di lokasi hanya tower yang baru terpasang.
Belum ada jaringan menuju rumah-rumah sekitar. Sementara air bersih yang
diharapkan belum mengalir ke rumah warga.
Sementara anggaran anggaran pembuatan Pamsimas itu juga
tidak jelas. Lantaran sejak pengerjaan hinggga selesainya pembuatan tower
penampungan air, tidak ada papan nama proyek.
Terkait informasi tersebut, Kepala Desa (Kades) Nganti Joko
Warsito menepis tudingan tundingan proyek Pamsimas itu mangkrak. Lantaran
pelaksanaan proyek menurutnya sudah jadi sesuai pekerjaan. Dia menegaskan
pembangunan sudah sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB).
Saat ini dia menegaskan air sudah bisa mengalir dan tower
sudah bisa berdiri. Namun belum bisa suplai ke rumah warga. ”Anggaran
pembangunan memang hanya bikin tower, karena nggak nyampek untuk bikin jaringan,”
terang Joko Senin (24/1).
Bahkan pihaknya mengklaim tombok dalam pembuatan tower Pamsimas itu. Karena dalam proyek itu harus meninggikan tower agar bisa mengalir, sebab tanahnya terbilang rendah. Dari rencana 7 meter menjadi 12 meter.
Dia menjelaskan anggaran pembangunan mencapai Rp 197 juta.
Sedangkan jaringan rencana akan dibuat 2022 ini. Namun ternyata anggaran DD
terkena refokusing covid-19 dan ketahanan pangan. Sehingga tidak ada kelanjutan
untuk infrastruktur jaringan. Padahal untuk jaringan membutuhkan sekitas Rp 200
juta untuk disalurkan di dua dukuh.
Sedangkan, agar air bisa segera mengalir ke masing- masing
rumah, pihak desa akan berkoordinasi untuk pemasangan jaringan ke rumah secara
swadaya dari pelanggan."Karena tanpa swadaya warga jelas sangat sulit
jaringan langsung ke rumah. Berapa biayanya biar pihak RT dan warga yang
musyawarah," pungkas Joko. (aza)
Komentar