PMII SUKOHARJO GELAR FESTIVAL MAHBUB DJUNAIDI

Gatak, kabarsukowati, Gelar Mahbub Djunaidi Festival sekaligus peringati Hari Lahir Rayon Ali Ahmad Batsir. Bumiluhurkan nilai-nilai Pemikiran Mahbub Djunaidi kepada mahasiswa, Kader-kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). 

PMII Rayon ali ahmad batsir cabang sukoharjo menggelar Mahbub Djunaidi Festival (MDF) ke-2 di gedung tirto Wirejo Wironangan, Gatak, Sukoharjo bedah pemikiran Mahbub serta gelar budaya tampilkan berbagai kesenian. 

Ayu latifa selaku ketua Rayon Ali Ahmad Batsir cabang Sukoharjo menyampaikan Mahbub Djunaidi Festival bertujuan untuk membumiluhurkan nilai-nilai pemikiran Mahbub Djunaidi kepada mahasiswa, kader-kader PMII serta Mahbubian se-Indonesia. "harapannya kader-kader PMII bisa meneladani pemikiran Mahbub, untuk 

mengobarkan semangat mengikuti jejak perjuangan beliau yang humanis, demokratis, nasionalis, agamis serta pluralis." Ujar mahasiswi UIN Surakarta. 

"Adapun kegiatan dalam MDF ke-2 ini di hari pertama kita agendakan diskusi terkait pemikiran Mahbub, lalu dipuncak acara kita ada pagelaran musik, musikalisasi puisi, Hadrah, teater serta kita hadirkan kesenian karawitan, " Ujar ketua rayon Ali Ahmad Batsir.

Ditambahkan dalam pagelaran MDF tidak hanya membedah pemikiran Mahbub saja akan tetapi budaya-budaya lokal juga dipersembahkan sebagai pengingat betapa pentingnya sebagai orang Jawa atas budayanya. Hadirkan kyai M. Jadul maulana pengasuh Pondok Pesantren Budaya Kaliopak Bantul seeta Gus Ahans Mahabie Pengasuh Pondok Pesantren Hanacaraka Wonogiri. "Dengan menghadirkan tokoh budaya kita dapat menyimak betul seperti apa pentingnya kita mengerti dan memahami pentingnya budaya bagi kita semua, " Ujarnya saat didatangi kabarsukowati dilokasi pagelaran.

Mahbub Djunaidi ialah seorang sastrawan Indonesia dan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang pertama. Beberapa buku Mahbub Djunaidi dibacakan oleh kyai M. Jadul Maulana. "Mahbub Djunaidi menjadi politikus menggunakan dengan kebudayaan, menggambar gambaran kedepan dengan Bahasa keseharian, " Ujar pengasuh ponpes Budaya Kaliopak.

Gus Ahans Mahabie menambahkan representasi dari Mahbub Djunaidi beliau orang yang nekat, melambung tinggi menerjang batas, beliau menanamkan kepada putra-putranya cita-cita harus diraih dengan perjuangan salah satunya nekat. "Dapat kita representasi dan kita ikuti dari Mahbub Djunaidi untuk mencapai suatu cita-cita kita harus nekat, "

beliau menambahkan dalam kutipan puisi Mahbub Djunaidi "Duduk memperolok kebodohan kita sendiri," Kebanyakan orang duduk berdialog, obrolan yang keluar dari perbincangan tidak ada aksi nyata, jangan sampai terlalu asik berbicara tapi lupa untuk bertindak. Imbunya diakhir talkshow Mahbub hari ini.

Tinggalkan Komentar

Komentar