NU Peduli Siapkan Sarana Wudhu dan MCK Di Masjid Darurat

SUMBERLAWANG, Kabarsukowati - Pimpinan cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kab. Sragen bersama NU Peduli mendatangi lokasi pembangunan Masjid Al Fatah di Dusun Koang, Desa Ngargotirto yang sempat tertunda dan viral akibat gagal mendapat donatur. Respon cepat dilakukan agar aktifitas ibadah selama Bulan Ramadan terjamin. Pasalnya, semenjak bangunan utama Masjid Al Fatah dirobohkan, aktifitas ibadah warga dialihkan di masjid darurat.

Ketua PCNU Sragen KH. Sriyanto mengatakan, selain mendatangi lokasi pembangunan Masjid Al Fatah dan masjid darurat, pihaknya juga melakukan dialog dengan panitia pembangunan. Sesuai arahan panitia pembangunan masjid, kebutuhan darurat yang harus disediakan diantaranya sarana wudhu, MCK, penerangan masjid darurat dan pengadaan karpet untuk jamaah putri.

”Untuk kebutuhan tempat wudhu, MCK dan kebutuhan lain di masjid darurat, sudah kita arahkan agar didukung Laziz NU. Kalau panitia siap, besuk pagi pembangunan tempat wudhu dan MCK bisa dimulai bersama sahabat Ansor dan Banser setempat,” ujar KH. Sriyanto disela mengunjungi lokasi pembangunan masjid.  

Rombongan PCNU dan Laziznu juga menyempatkan diri bersilaturahmi ke tempat tinggal sementara Kyai Sholeh, Imam Masjid Al Fatah. Kyai Soleh terpaksa harus ngungsi di rumah warga lantaran ndalem yang dia tempati bersama keluarga ikut dirobohkan bareng saat rencana pembangunan masjid di mulai.


Dalam suasana akrab tersebut, Kyai Sholeh juga membagikan cerita mengenai ihtiar panjang pembangunan masjid.

”Semoga menguatkan Mbah Kyai Sholeh beserta jamaah dan masyarakat. Mereka tidak sendirian, ada banyak pihak yang siap mendampingi dan membantu,” ungkap KH. Sriyanto.

Ketua Takmir Masjid Al Fatah Lilik Purnomo menambahkan, tidak lama setelah keberadaan masjid Al Fatah viral di media sosial sejumlah pihak mulai berdatangan. Beberapa juga menyerahkan donasi untuk melanjutkan pembangunan masjid.

Diakuinya pembangunan masjid memang sempat terkendala. Sebab donatur yang sebelumnya menjanjikan biaya pembangunan, tidak sanggup memberikan donasi sesuai yang dijanjikan.


Rencananya komplek Masjid Al Fatah yang baru, bakal dibangun di atas lahan seluas 50x30 meter persegi. Khusus untuk bangunan masjid dibangun dengan luas 12x16 meter persegi. Total biaya yang dianggarkan mencapai Rp 1,3 Miliar.

”Alhamdulillahnya kurang lebih 50 meter dari lokasi masjid ada rumah warga yang kosong. Untuk sementara aktifitas ibadah dipindahkan ke sana,” bebernya.

Di masjid darurat tersebut, ada sekitar 100 jamaah yang memanfaatkan masjid darurat untuk kegiatan sholat tarawih. Karena situasi darurat, maka fasilitas yang disediakan pun juga sangat terbatas dan ala kadarnya. Termasuk fasilitas wudhu dan MCK.

”Karpet untuk jamaah putri juga belum ada. Untuk alas ibadah sementara disediakan terpal,” Lilik Purnomo. (Suf) 

Tinggalkan Komentar

Komentar