
NU Peduli Siapkan Sarana Wudhu dan MCK Di Masjid Darurat
- By admin --
- Kamis, 07 April 2022 --
SUMBERLAWANG, Kabarsukowati - Pimpinan cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kab. Sragen
bersama NU Peduli mendatangi lokasi pembangunan Masjid Al Fatah di Dusun Koang,
Desa Ngargotirto yang sempat tertunda dan viral akibat gagal mendapat donatur.
Respon cepat dilakukan agar aktifitas ibadah selama Bulan Ramadan terjamin.
Pasalnya, semenjak bangunan utama Masjid Al Fatah dirobohkan, aktifitas ibadah
warga dialihkan di masjid darurat.
Ketua PCNU Sragen KH. Sriyanto
mengatakan, selain mendatangi lokasi pembangunan Masjid Al Fatah dan masjid
darurat, pihaknya juga melakukan dialog dengan panitia pembangunan. Sesuai
arahan panitia pembangunan masjid, kebutuhan darurat yang harus disediakan
diantaranya sarana wudhu, MCK, penerangan masjid darurat dan pengadaan karpet
untuk jamaah putri.
”Untuk kebutuhan tempat wudhu, MCK
dan kebutuhan lain di masjid darurat, sudah kita arahkan agar didukung Laziz NU.
Kalau panitia siap, besuk pagi pembangunan tempat wudhu dan MCK bisa dimulai
bersama sahabat Ansor dan Banser setempat,” ujar KH. Sriyanto disela mengunjungi
lokasi pembangunan masjid.
Rombongan PCNU dan Laziznu juga menyempatkan
diri bersilaturahmi ke tempat tinggal sementara Kyai Sholeh, Imam Masjid Al
Fatah. Kyai Soleh terpaksa harus ngungsi di rumah warga lantaran ndalem yang dia tempati bersama keluarga
ikut dirobohkan bareng saat rencana pembangunan masjid di mulai.
Dalam suasana akrab tersebut, Kyai
Sholeh juga membagikan cerita mengenai ihtiar panjang pembangunan masjid.
”Semoga menguatkan Mbah Kyai Sholeh beserta jamaah dan
masyarakat. Mereka tidak sendirian, ada banyak pihak yang siap mendampingi dan
membantu,” ungkap KH. Sriyanto.
Ketua Takmir Masjid Al Fatah Lilik
Purnomo menambahkan, tidak lama setelah keberadaan masjid Al Fatah viral di
media sosial sejumlah pihak mulai berdatangan. Beberapa juga menyerahkan donasi
untuk melanjutkan pembangunan masjid.
Diakuinya pembangunan masjid memang
sempat terkendala. Sebab donatur yang sebelumnya menjanjikan biaya pembangunan,
tidak sanggup memberikan donasi sesuai yang dijanjikan.
Rencananya komplek Masjid Al Fatah
yang baru, bakal dibangun di atas lahan seluas 50x30 meter persegi. Khusus
untuk bangunan masjid dibangun dengan luas 12x16 meter persegi. Total biaya
yang dianggarkan mencapai Rp 1,3 Miliar.
”Alhamdulillahnya kurang lebih 50
meter dari lokasi masjid ada rumah warga yang kosong. Untuk sementara aktifitas
ibadah dipindahkan ke sana,” bebernya.
Di masjid darurat tersebut, ada
sekitar 100 jamaah yang memanfaatkan masjid darurat untuk kegiatan sholat
tarawih. Karena situasi darurat, maka fasilitas yang disediakan pun juga sangat
terbatas dan ala kadarnya. Termasuk fasilitas wudhu dan MCK.
”Karpet untuk jamaah putri juga
belum ada. Untuk alas ibadah sementara disediakan terpal,” Lilik Purnomo. (Suf)
Komentar