Korban Tabrak Lari Bikin Hoax, Nyaris Buat Keributan Perguruan Silat


SRAGEN, Kabarsukowati – Kecelakaan tabrak lari terjadi di wilayah Kabupaten Sragen Kamis (2/2) dinihari. Kecelakaan tersebut mengakibatkan salah seorang meninggal dunia. Namun korban lainnya justru membuat hoax dan seolah-olah korban meninggal dibacok dan dikeroyok.

Informasi yang dihimpun, kejadian sekitar pukul 01.22 di Jalan Perkampungan  Kampung Teguhjajar Rt.08/02, Kelurahan Plumbungan, Kecamatan Karangmalang. Saat itu dua orang korban, yakni Kordiyanto, 21, dan Topik Mulya Pradana, 21, keduanya warga Dukuh Jengglong Rt 01/02 Desa Bontar, Kecamatan. Mojogedang, Kabupaten Karanganyar berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Scoopy dengan Nopol AD-2585 YP.

Lantas tiba-tiba mereka ditabrak mobil dari belakang. Kemudian mobil tersebut kabur. Akibat kejadian tersebut Kordiyanto meninggal duna dengan kondisi cukup mengenaskan. Sementara Topik mengalami luka ringan dan dilarikan ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro.

Masalah semakin pelik ketika Topik justru menyebarkan berita bohong ke media sosial (Medsos) yang diikuti anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Seolah-olah mereka ditabrak, dikeroyok  dan dibacok sejumlah orang dalam mobil tersebut.

Sehingga kabar tersebut membuat situasi di kabupaten Sragen tidak kondusif. Lantaran ada kabar para warga PSHT dari Karanganyar, Ngawi dan daerah sekitar lainnya berencana menggeruduk Sragen.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan pada tubuh jenazah dan korban yang mengalami luka, tidak ada tanda-tanda pengeroyokan tersebut. Selain itu Topik justru terbukti mendapat pengaruh alkohol dan obat-obatan terlarang.   

Melihat situasi tersebut, Jajaran polres Sragen segera mengambil tindakan untuk berkoordinasi dengan ketua PSHT. Baik PSHT P16 maupun PSHT Pusat Madiun. Kemudian dilakukan klarifikasi dan pengakuan dari korban tabrak lari agar situasi Sragen kembali kondusif.

Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama menyampaikan ada kecelakaan lalu lintas dengan dua orang korban, lantas salah satunya meninggal dunia. Namun dia memastikan tidak ada pengeroyokan pada kedua korban tersebut. ”Terjadi informasi hoax yang disampaikan Topik. Ketika ditabrak mobil avanza, katanya keluar beberapa orang dan melakukan penganiayaan,” terangnya.

Setelah laporan masuk, pihaknya segera menerjunkan tim. Namun hasil visum dokter, luka yang dialami bukan akibat tindak kekerasan maupun sayatan senjata tajam. Kemudian dari korban, banyak keterangan simpang siur. ”Korban Topik ini kita tes, positif menggunakan pil koplo, jenisnya Trihex dan malamnya mengonsumsi miras,” ujar dia.

Hal tersebut diperkuat dari pengakuan Korban bahwa tidak ada pembacokan. Kapolres lantas memburu mobil Avanza warna silver yang terlibat tabrak lari. ”Pada seluruh masyarakat, yang benar tabrak lari, dan tidak ada peristiwa pembacokan,” ujarnya.

Sementara pembuat Hoax Topik Mulya Pradana meminta maaf telah membuat informasi bohonng. Dia menegaskan bahwa yang terjadi sebenarnya adalah tabrak lari. Tidak ada penganiayaan dari pihak manapun. ”Kecelakaan di tabrak dari belakang. Mobil setelah nabrak langsung lari,” ujarnya.

Dia mengaku membuat cerita bohong dengan alasan, korban meninggal masih saudara. Lantas dia tidak terima saudaranya tersebut mati dalam kecelakaan. Topik sendiri mengaku saat kejadian tengah dalam kondisi mabuk.

Sementara Ketua PSHT Cabang Sragen P16 Suwanto bersama Ketua PSHT Cabang Sragen Pusat Madiun Sunanto menghimbau warga PSHT tidak terpancing provokasi. Kejadian yang tersebar di medsos adalah murni tabrak lari. Sehingga warga PSHT dari luar kota tidak perlu masuk ke Sragen dan membuat situasi menjadi tidak kondusif.(aza)

Tinggalkan Komentar

Komentar