Jembatan Ambrol, Dua Orang Jatuh Terperosok

SRAGEN, Kabarasukowati -- Jembatan yang berlokasi di Jalan Mlokolegi-Celep ambrol pada Jumat (28/1) dini hari. Akibat ambrolnya jembatan  akses jalan penghubung dari arah Kedawung menuju Sragen kota terputus. Pada saat kejadian, terdapat dua orang pengguna jalan yang menjadi korban hingga dilarikan ke Rumah Sakit.

Informasi yang dihimpun, peristiwa ambrolnya jembatan di Dukuh Mlokolegi Rt.04 Desab Celep tersebut terjadi sekitar pukul 02.20. Bersamaan dengan derasnya arus sungai akibat hujan yang mengguyur sebelumnya.

Terkait ambrolnya jembatan tersebut pada sore hari hujan deras terjadi di hulu dan sekitar sungai yang membuat arus air meningkat. Lantas situasi itu membuat pondasi tergerus dan tidak kuat lagi menyangga jembatan. Pada akhirnya dinihari jembatan  roboh.  

Kini akses jalan putus total, kendaraan dan pejalan kaki tidak dapat melintasi. Warga terpaksa menempuh jalan memutar dengan jarak yang lebih jauh. Jembatan yang roboh itu memiliki lebar 3,5 meter, tinggi 6 meter dan panjang sekitar 6 meter. Kerugianya masih dalam taksiran dinas terkait

Usai ambrol, jembatan yang berada di dekat Makam Dukuh Mlokolegi itu dua orang menjadi korban.Pengguna jalan Fajar Yayan Mahardika, Sragen, 25, Domisili di Dukuh Kajen Desa Celep Kec Kedawung Kab Sragen dan  Sunanti, 53, warga Dukuh Sumberjo Rt. 12 Desa Wonorejo Kecamatan Kedawung terperosok dan nyaris masuk ke aliran sungai. 

Keduanya berkendara dengan kendaraannya masing-masing. Kebetulan menuju arah Selatan hampir bersamaan. Saat itu Sunarti hendak ke pasar untuk belanja dagangan sayur. Namun karena situasi masih cukup gelap, sekitar pukul 02.30 dan kontur jalan yang menanjak, sehingga jembatan yang ambrol tak terlihat. Saat di lokasi tak sempat melakukan pengereman, sehingga keduanya terperosok.

Fajar Yayan Mengalami terkilir dan Luka lecet pada sekucur badannya. Sedangkan Saudari Sunanti Mengalami Patah Tulang pada Kaki, serta Tangan. Selanjutnya Korban di Bawa Ke Rumah Sakit untuk dilakukan Penanganan Medis. 

Salah satu warga, Sumin Marto Suwarno menjelaskan Kejadian ambrolnya jembatan sekutar pukul 02.30. Kerusakan diduga karena arus banjir akibat hujan.

"Sekarang akses putus total. Warga harus memutar kurang lebih 3 kilometer. Untuk kendaraan roda empat harus mutar lewat desa," terangnya. 

Sumin juga menjelaskan korban kecelakaan mengalami patah tulang. "Orang mau ke pasar lewat kan belum tahu, kejebur itu gak lihat peteng kan itu jalan naik, gas ditambah to namanya perempuan ibu-ibu," bebernya

Kepala Desa Celep, Agus Woyo berharap kepada  warga masyarakat untuk waspada mengingat intensitas hujan belakangan ini masih tinggi sehingga bisa saja memicu terjadinya longsor atau menghanyutkan jembatan. 

"Lokasi di Jembatan Makam Mlokolegi, Desa Celep, kurang lebih pukul 02.30 ada laporan warga. Jam 02.00 dapat info masih dilalui warga ke pasar jembatan belum ambrol," terangnya.

Dia menyampaikan kemungkinan pondasi sudah lama retak. Lantas semakin tergerus oleh arus air yang deras. "Sebenarnya sungai biasa, tapi kondisi jembatan yang sudah tua. Sudah lama lapor ke Pemda tapi situasinya keuangan pemda belum memungkinkan," ujarnya. (din)

Tinggalkan Komentar

Komentar